Saturday, 24 October 2015

artikel PERANAN KEMAMPUAN MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

       4.1  Gambaran Lokasi Penelitian
              4.1.1   Profil Sekolah
Sekolah dasar negeri (SDN) 193 TAMUKU KECAMATAN BONE-BONE merupakan salah satu SD  yang secara geografis terletak di tengah-tengah permukiman penduduk di Desa tamuku tepatnya berada di jalan andi mustafa to pata dengan batasan-batasan sebagai berikut:
        -    Sebelah Timur berbatasan dengan SMPN LIMA BONE- BONE
        -    Sebelah Barat berbatasan dengan persawahan
        -    Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Kembang makmur
        -    Sebelah Utara berbatasan dengan sadar
           

              4.1.2   Keadaan Guru
Adapun jumlah guru negeri dan guru tidak tetap (GTT) di SDN 193 TAMUKU berdasarkan jenis kelamin, jabatan dan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Berdasarkan tabel di atas, bahwa guru yang mengajar di SDN TAMKUKU ini adalah 29 orang dengan perincian S1 sebanyak 27 orang dan tanpa sarjana sebanyak 2 orang guru yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing dan bisa menjalankan kode etik keguruan secara professional ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga bisa menghasilkan  output atau lulusan yang berkualitas yang bisa bersaing di era globalisasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah siswa Sekolah dasar secara keseluruhan sebanyak 292 siswa dengan perincian laki-laki sebanyak 147 orang dan perempuan 145 orang. Sekoah dasar ini banyak yang meminatinya hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa di sekolah tersebut.
           4.1.4   Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dapat dikelompokan dalam faslitas belajar dan alat penunjang belajar. Oleh karena itu dengan adanya sarana dan prasarana ini dapat menunjang proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Tabel 4.3: Sarana dan prasarana SDN 193 TAMUKU

No.    Nama Ruangan     Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14    Ruangan kepala sekolah
Ruangan teori
Ruangan guru
Ruangan TU
Ruangan UPTD
Ruangan perpustakaan
Ruangan laboratorium
Ruangan koperasi
Ruangan kantin
Gudang
WC Siswa
WC guru
Rumah penjaga
Musholla     1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
2
4
1
1



Berdasarkan pada tabel di atas, jelas bahwa SDN tamuku memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai yang dapat menujang kegiatan belajar mengajar. Hal ini terbukti dengan tersedianya semua ruangan yang berkaitan dengan tuntutan kebutuhan sekolah mulai dari kebutuhan guru sampai kebutuhan siswa. Disamping faktor guru, murud, dan pegawai faktor sarana dan prasarana tidak kalah pentingnya dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar, sebab sarana merupakan wadah untuk berlangsungnya porses pembelajaran, alat peraga atau alat pelajaran merupakan faktor penunjang yang penting artinya untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap pelajarannya.
       4.2  Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini  dilaksanakan di SDN 193 TAMUKU pada siswa kelas VI yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa indonesia dengan kemampuan membaca dan berbicara individual. Dari hasil observasi diperoleh data kualitatif yang akan memberikan gambaran tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan hasil tes diperoleh data kuantitatif berupa prestasi belajar siswa secara klasikal. Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun rincian pelaksanaan dan hasil penelitian peranan kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara siswa pada  mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan efektivitas dan prestasi belajar siswa kelas VI Semester I SDN 193 TAMUKU tahun pelajaran 2013/2014 dapat diuraikan dalam bagian-bagian berikut:
             4.1.1   Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi, antusias siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Sebagian besar siswa masih malu-malu untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Selain itu juga siswa belum bisa menyimpulkan sendiri materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Hal ini disebabkan karena pendekatan langsung ke siswa pada saat pembelajaran masih kurang. Sementara itu interaksi antara guru dengan siswa masih didominasi oleh guru hal ini terlihat dari siswa yang pada umumnya belum berani menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh gurunya.
Interaksi siswa dengan siswa pada saat proses pelaksanaan pembelajaran belum kelihatan kompak, hal ini terlihat dari sebagian siswa yang belum serius dalam memperhatikan dan mengerjakan soal yang diberikan oleh gurunya. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi yang telah disampaikan oleh guru masih sangat kurang. Hal ini membuktikan bahwa peranan kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara siswa belum efektif.

        4.2  Analisis Data
Metode analisis adalah suatu proses untuic mengetahui valid tidaknya suatu data. Analisis data adalah suatu proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
Adapun tujuan analisis data adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang teratur serta tersusun dan lebih berarti.
Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan pengukuran secara kualitatif. Metode analisis data adalah suatu penelitian yang mencoba bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Sehubungan dengan metode tersebut, maka penelitian ini dalam mengumpulkan data dengan menggunakan tes. Adapun tes yang sifatnya langsung, yaitu objek melakukan aktivitas, sedangkan subjek atau peneliti mengamati dan memberikan penilaian dengan berpatokan pada urutan-urutan yang ditetapkan. Jadi metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif  kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah metode hitungan yang digunakan dalam bentuk angka yang menunjukan jumlah kemampuan siswa.dan prosentasenya.Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis.   
       4. Pembahasan
    Pelajaran Membaca dan Pelajaran Berbicara di Sekoloah dasar(SD) Khususnya SDN 193 tamuku selama ini cenderung di abaikan, disebabkan oleh adanya anggapan-anggapan yang salah terhadap pengajaran kemampuan membaca dan berbicara itu sendiri. Kebanyakan kita sepakat bahwa pengajaran membaca dan berbicara telah berakhir ketika telah dapat membaca dan menulis, yaitu ketika selesainya pengajaran membaca dan menulis permulaan, sekitar kelas tiga sekolah dasar (SD). Sehingga pada jenjang sekolah yang lebih tinggi , pengajaran membaca dan berbicara tidak mendapat perhatian akibatnya kebiasaan membaca dan berbira yang buruk terus berkembang sampai orang menjadi dewasa.
    Membaca dan berbicara yang baik dan benar akan membantu proses pendidikan untuk mencapai tujuannya, maka kehadiran membaca dan berbicara menentukkan keberhasilan pendidikan sebab siswa, mudah memahami isi bacaan, memahami tujuan berbicara. Dalam keadaan bagaimana pun membaca dan berbicara bisa di lepas begitu saja karena merupakan   bagian dari kebutuhan hidup manusia yang tak dapat dipisahkan. Peranan membaca dan berbicara pada siswa khususnya di SDN tamuku yakni untuk berpikir dan belajar.
       1.      Analisis Data hasil Tes
  Tabel 4.2 : Konversi skor mentah menjadi skor standar dari data hasil tes Kemampuan    Membaca terhadap Kemampuan Berbiraca Siswa Kelas VI SDN 193 TAMUKU

 Mencari Nilai Rata-rata dilihat dari uji tabel 4.2 di atas, maka di peroleh cara perhitunngan    sebagai berikut :
 Keterangan Rumus :
 M     = Rata-rata
 ∑x     = Jumlah skor yang di peroleh.
 ∑n     = Jumlah sampel
Standar Deviasi:
   Untuk mencari standar Deviasi dapat di gunakan  rumus sebagai berikut
        dibulatkan menjadi 1,58
   Keterangan
 SD    = Standar deviasi
 N    = Jumlah sampel
 X    = Jumlah skor standar yang dicapai
 ∑    = Jumlah nilai keseluruhan
 Penjelasan Dari tabel di atas
       1.      Standar deviasi ideal (Skor maksimal yaitu jumlah skor standar tertinggi diperoleh dari tes
       2.      Skor maksimal yang diperoleh dari hasil tes siswa adalah 10
       3.      Skor minimal adalah jumlah skor standar terendah yang diperoleh dari tes 
       4.      Skor Minimum yang diperoleh dari hasil tes siswa adalah  4
       5.      Median adalah skor tengah antara skor paling tinggi dan skor paling rendah yaitu skor yang diperoleh peserta tes sejumlah 44 orang siswa, ini menunjukkan deretan angka :
(4,4,5,5,5,6,6,6,6,6,6,6,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,8,8,8,8,8,8,8,9,9,9,9,9,9,9,10,10,10,10,10,10,10,10)
       6.      Skor maksimal ideal adalah skor mentah yang dicapai apabila semua jumlah soal dapat dijawab dengan benar. Skor maksimal ideal dapatdicari dengan menghitung jumlah serta menghitung bobot masing-masingsoal. Skor maksimal ideal yang telah ditentukan adalah : 100).
       7.      Mean ideal atau rata-rata ideal, dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
MI  = Mean Ideal
SMI= Skor SDI) dapat dicari dengan menggunakan rumus
SDI= Standar ideal
Mencari kemampuan kelompok dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
      1.      Tinggi = MI + SDI ke atas = 50 + 16, 67 = 66, 67 ke atas
      2.      Sedang = MI ± SDI    = 50 ± 16, 67 = 66,67 - 33,33 Sedang
      3.      Rendah = MI - SDI ke bawah = 50 -16, 67 = 33,33 ke bawah
Dari analisis data skor yang diperoleh dari hasil tes tersebut maka dapat ditemukan tingkat kemampuan kelompok dan prestasi kemampuan keleompok sebagai berikut:
       a.       Kemampuan tinggi adalah sebanyak 22 siswa, yang terdiri dari 7 siswa yang mendapat nilai  8, 7 siswa yang mendapat nilai 9 dan 8 siswa yang mendapat nilai 10.
       b.      Kemampuan sedang adalah sebanyak 17 siswa, yang terdiri dari 7 siswa yang mendapat nilai 6 dan 10 siswa yang mendapat nilai 7.
       c.       Kemampuan rendah adalah sebanyak 5 anak, yang terdiri dari 2 siswa yang mendapat nilai 4 dan 3 siswa yang mendapat nilai 5.
Berdasarkan data tes diatas kita dapat mengetahui jumlah tingkat kemampuan dalam kelompok yaitu kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Maka selanjutnya dapat dihitung presentase tingkat kemampuan kelompok siswa dalam kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara. Prosentasenya adalah sebagai berikut:

Keterangan :
IPK  = Indeks Prestasi Kelompok
M     = Mean (rata-rata)
SMI = Skor maksimal ideal
       2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Membaca terhadap kemampuan berbicara
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di SDN TAMUKUdengan jumlah sampel 44 siswa. Dengan menggunakan Metode Observasi, Metode Tes, dan Metode Dokumentasi. Sehingga Keberhasilan dalam proses belajar mengajar banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain faktor psikologi, emahami, dan daya ingat untuk menyampaikan kembali isi tes yang dibacanya. Dalam hal ini menurut beberapa guru bahwa kurangnya peranan kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara siswa SDN TAMUKU. Di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
        a.       Kurangnya Membaca, akibat dari kurangnya membaca siswa akhirnya kesulitan untuk berbicara
       b.      Kurangnya memahami isi tes sehingga siswa kesulitan untuk memyampaikan kembali isi tes tersebut, yang akhirnya siswa kesulitan untuk berbicara.







atau 

Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis




Categories:

0 komentar:

Post a Comment