Showing posts with label MAKALAH. Show all posts
Showing posts with label MAKALAH. Show all posts

Tuesday, 8 October 2019

makalah isim alam

 
SUMBER DATA AGUNG: makalah isim alam: BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha Untuk mengetahui dan mendalami ajaran agama islam itu kita harus mempelajarinya dari su...

ISLAM DAN PERKEMBANGAN IPTEK

MAKALAH ISLAM DAN PERKEMBANGAN IPTEK: BAB I PENDAHULUAN  I.I LATAR BELAKANG  Fenomena perkembangan abad mutakhir menghendaki adanya suatu system pendidikan yang komprehens...

Friday, 11 December 2015

Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi


http://adf.ly/hv5T3
MAKALAH “Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi” D I S U S U N Oleh : Kelompok : 3 KELAS IX 1. NUR INTAN MAYA SARI 2. RIKA WULANDARI 3. SAKKIN 4. RAHMAT MTs AL-IKHLAS TAMUKU TP. 2013/2014 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang “Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi”. Adapun makalah ini kami buat demi membantu kelancaran proses belajar mengajar dan juga untuk membantu meningkatkan nilai kami disemester genap ... lainnya »

Saturday, 24 October 2015

Download Makalah Lingkungan Hidup

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.           Kesimpulan
Model pengelolaan hutan dalam jangka menengah dan jangka panjang dilakukan dengan membuat Master Plan Pengelolaan Hutan, yang proses penyusunannya melibatkan semua unsur terkait (Pemerintah daerah, masyarakat dan perhutani). Master plan pengelolaan hutan penyusunannya didasarkan pada sistem Social Forestry, dengan harapan dapat mewujudkan: pengamanan hutan secara berkesinambungan, menjaga pelestarian hutan dan peran hutan sebagai penyeimbang lingkungan.
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya.Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada.Kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.
Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi permukaan dan membawa hara penting bagi pertumbuhan tegakan.Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya lapisan atas tanah yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah. Terjadinya kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan.yang menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif, misalnya: adanya pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya hutan gundul, banjir, tanah lonsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat hutan yang jadi tumpuhan hidup dan kehidupanya tidak berarti lagi serta kesulitan dalam memenuhi ekonominya.

B.            Saran Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran masyarakat dan peran swasta. Langkah- langkah yang sinergi dari ke tiga komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian hutan.






DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 1992. Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 1992: 20 tahun Setelah Stockholm. (http://rudyct.com/PPS702- ipb/08234/nuraini_soleiman.htm, diakses 2 Desember 2009).
Kumar, A.D. 1986. Environmental Chemistry. India: Mohender Singh Sejwal.
Manahan, S.B. 1983. Environmental Chemistry. Boston: Willard Grant Press.
Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak Lingkungan. Surabaya: Penerbit Airlangga.
Soemarwoto, O. 1994.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Djambatan, 365 hal.
Soeriaatmadja, R. E. 1989. Ilmu Lingkungan. BandungKUMPULAN ARTIKEL LINGKUNGAN HIDUP



Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis

Contoh Makalah Lingkungan Hidup

BAB II
PEMBAHASAN

    A.           Hutan

Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan, spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja.Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap bumi sebagai habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan sebagai tempat resapan air; hutan sebagai payung raksasa; hutan sebagai paru-paru dunia; dan hutan sebagai-wadah-kebutuhan-primer.
Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan, spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja.Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap bumi sebagai habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan sebagai tempat resapan air; hutan sebagai payung raksasa; hutan sebagai paru-paru dunia; dan hutan sebagai-wadah-kebutuhan-primer.
Sebagai tempat resapan air, hutan merupakan daerah penahan dan area resapan air yang efektif.Banyaknya lapisan humus yang berporipori dan banyaknya akar yang berfungsi menahan tanah, mengotimalkan fungsi hutan sebagai area penahan dan resapan air tersebut.Kerusakan hutan bisa menyebabkan terganggunya fungsi hutan sebagai penahan air.Daerah dan habitat sekitar hutan yang rusak itupun sewaktu-waktu bisa ditenggelamkan banjir. Selain itu, kerusakan hutanpun akan membuat fungsi hutan sebagai area resapan terganggu. Ketiadaan area resapan ini bisa menimbulkan kelangkaan air yang bersih dan higienis, atau air siappakai. Selain fungsinya sebagai tempat resapan air, hutan berfungsi pula sebagai ‘payung raksasa’.Rapatnya jarak antara tetumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya, juga rata-rata tinggi pohon di segenap lokasinya, berguna untuk melindungi permukaan tanah dari derasnya air hujan.
Tanpa ‘payung raksasa’ ini, lahan gembur yang menerima curah hujan tinggi lambat laun akan terkikis dan mengalami erosi. Maka, dengan begitu, daerah-daerah sekitarnyapun akan rentan terhadap bahaya longsor. Jika manfaat hutan sebagai daerah resapan terkait dengan keseimbangan kondisi air, bila fungsinya sebagai ‘payung raksasa’ terkait dengan kondisi tanah permukaan, maka sebagai ‘paru-paru dunia’ hutanpun ‘bertanggung-jawab’ atas keseimbangan suhu dan iklim.
Melihat lokasinya, hutan bumi terbagi dalam tiga kelompok besar: hutan tropis, hutan subtropis (temperate), dan hutan boreal. Brazil dan Indonesia adalah negara dengan hektaran hutan tropis terluas di dunia. Luas lahan hutan Indonesia sendiri adalah 140,3 juta Ha, dengan rincian: 30,8 juta Ha hutan lindung; 18,8 juta Ha cagar alam dan taman nasional; 64,3 juta Ha hutan produksi; 26,6 juta Ha hutan yang dialokasikan untuk dikonversi menjadi lahan pertanian, perumahan, transmigrasi dan lain sebagainya. Dari data dan rincian tersebut, berarti sekitar 54% dari total luas daratan negara kita adalah hutan.

B.            Fungsi Hutan

Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia Pengelolaan hutan sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini:

Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.

Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim
kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air. Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif).Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah terlanjur rusak.
    Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
    Mencegah kebakaran hutan

 C.           Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada.Kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.Kerusakan hutan berdampak negatif dan positif.
Hutan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, karena hutan memberikan sumber kehidupan bagi kita semua.Hutan menghasilkan air dan oksigen sebagai komponen yang yang sangat diperlukan bagi kehidupan umat manusia.Demikian juga dengan hasil hutan lainnya memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan masyarakat.Kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, Kerusakan hutan dipicu oleh sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.
Deskripsi Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada.Kerusakan hutan Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.Kerusakan hutan berdampak negatif dan dan positif.
Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain :
a. Kerusakan hutan karena perbuatan manusia secara sengaja.
b. Kerusakan hutan karena hewan dan lingkungan.
c. Kerusakan hutan karena serangan hama dan penyakit.
Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia antara lain:

Penebangan hutan tanpa perhitungan dapat mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air.

Penebangan hutan akan berakibat pada kelangsungan daur hidrologi dan menyebabkan humus cepat hilang. Dengan demikian kemampuan tanah untuk menyimpan air berkurang. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan langsung mengalir, hanya sebagian kecil yang meresap ke dalam tanah. Tanah hutan yang miring akan tererosi, khususnya pada bagian yang subur, sehingga menjadi tanah yang tandus. Bila musim penghujan tiba akan menimbulkan banjir, dan pada musim kemarau mata air menjadi kering karena tidak ada air tanah. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi.Akibat lainnya adalah harimau, babi hutan, ular dan binatang buas lainnya menuju ke permukiman manusia.
Salah satu sebab utama perusakan hutan adalah penebangan hutan.Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan.Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.PENDIDIKAN LINGKUNGAN

2. Kebakaran hutan
Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut:

Musim kemarau yang sangat panjang.
    Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
Pembuatan arang di hutan.
Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Penyebab kebakaran hutan, antara lain:

Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
    Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
    Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
    Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru.Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anakanak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
    Penambangan liar

Aktivitas seperti penambangan di hutan dapat menyebabkan kerusakan permanen.Aktivitas penambangan dapat menimbulkan dampak yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga wilayah disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penambangan dialirkan.Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat merusak ekosistem di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.

3. Perburuan liar
Perburuan, meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari spesies yang ada, sangat berpengaruh kepada keberadaan spesiesspesies yang langka dan mempunyai nilai ekonomi tinggi.Gajah, kijang kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus unicolor) merupakan contoh satwa yang sering diburu orang.


D.           Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun 2001 telah mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku serpih. Selain itu, Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta hektar.
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
    Menerbitkan UU No. 23 Tahun 1997, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
    Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
    Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:

a)      Menanggulangi kasus pencemaran.
b)      Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
c)      Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

4. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Berangkat dari kompleksnya faktor penyebab kerusakan hutan di Indonesia dibutuhkan solusi yang cepat dan tepat, untuk menyatukan visi dan misi seluruh stakeholders dalam menjaga eksistensi hutan di negara ini. Jeda penebangan hutan atau Moratorium Logging adalah suatu metode pembekuan atau penghentian sementara seluruh aktifitas penebangan kayu skala besar (skala industri) untuk sementara waktu tertentu sampai sebuah kondisi yang diinginkan tercapai. Lama atau masa diberlakukannya moratorium biasanya ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tersebut (Hardiman dalam Hutan Hancur, Moratorium Manjur).
Sebagai langkah awal dalam pencegahan kerusakan hutan nasional, metode ini dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak.Bentuknya dapat berupa reformasi hutan yang dilaksanakan oleh semua pihak sebgai bentuk partisipasi pemerintah, privat, dan masyarakat dalam melindungi hutan dari kerusakan. Moratorium Logging dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, berikut adalah gambaran manfaat yang dapat diterima oleh stakeholders bila jeda penebangan hutan dilaksanakan saat ini:
• Pemerintah mendapatkan manfaat berupa jangka waktu dalam melakukan restrukturisasi dan renasionalisasi industri olahan kayu nasional, mengkoreksi over kapasitas yang dihasilkan oleh indsutri kayu, serta mengatur hak-hak pemberdayaan sumber daya hutan, dan melakukan pengawasan illegal logging bersama sector private dan masyarakat.
• Private/investor mendapatkan keuntungan dengan meningkatnya harga kayu di pasaran, sumber daya (kayu) kembali terjamin keberadaannya, serta meningkatkan efisiensi pemakaian bahan kayu dan membangun hutan-hutan tanamannya sendiri.
• Masyarakat mendapatkan keuntungan dengan kembali hijaunya hutan disekeliling lingkungan tinggal mereka, serta dapat terhindar dari potensi bencana akibat kerusakan hutan.





atau 

Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis


Download Makalah Sikap Terhadap Pengaruh Dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa Dan Negara

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Beberapa sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara antara lain:

1.      Memiliki wawasan global
a.       Budaya global
b.      Konsep global
c.       Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi
d.      Isu global
e.       Politik global

2.      Memahami era globalisasi dan hubungan interdependesi ekonomi

Berbagai perkembangan baru yang menggambarkan kecenderungan globalisasi atau transnasionalisasi dalam perekonomian dapat dilukiskan sebagai berikut.
a.       Dalam hubungan finansial
b.      Gejala sekuritisasi
c.       Dalam kegitan produksi
d.      Perusahaan multinasional
e.       Dalam perkembangan investasi
f.       Perkembangan di Timur Tengah
g.      Perkembangan teknologi

3.      Memahami perkembangan dunia yang sangat cepat

4.      Memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan
a.       Penyesuaian kebijakan ekonomi
b.      Penyesuaian pengembangan institusi
c.       Penyesuaian nilai etika

5.      Implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara
a.       Perumus kebijakan ditingkat nasional
b.      Pelaku ekonomi
c.       Pemerintah
d.      Bagi dunia usaha


B.     SARAN

1.    Era globalisasi sebaiknya dimaknai dalam arti yang positif
2.    kita sebaiknya memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul akibat interaksi terhadap tatanan dunia luar.

C.    KATA PENUTUP

Demikian hasil diskusi kami tentang “Sikap Terhadap Pengaruh Dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa Dan Negara”. Dan kami menyadari bahwa penyusunan makalah kami ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik, saran dan kerjasama yang bersifat membangun dari kelompok-kelompok lain, demi perbaikan pada masa yang akan datang.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak pengasuh bidang studi PKn yang telah bersusah payah, mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini. Dan juga kepada pihak-pihak lainnya yang terhadap berperan dalam penyelesaian kami ini.




Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis

BAB II
PEMBAHASAN

A.    MEMILIKI WAWASAN GLOBAL

Khusus globalisasi & perkembangan global lainnya, perkembangan ini mulai menampakkan pengaruhnya berupa perhatian & apresiasi kita yang kadang berlebihan terhadap berbagai wawasan dan perikehidupan global :

a.      Budaya Global
Perilaku, nilai dan gaya hidup yang dibawa masuk arus informasi global diterima dengan mudah meskipun ada yang tidak sesuai dengan nilai sosial-budaya. Munculnya manusia global, orang yang hidup di Indonesia tetapi lebih merasa sebagai warga komunitas global & sebagainya.

b.      Konsep Global
Timbulnya wacana atau diskusi terhadap permasalahan konseptual yang ditimbulkan oleh globalisasi, misalnya mengenai konsep negara-bangsa (nation-state), relevasi ideologi bagi ideologi negara, primordialisme baru, liberalisasi, dan sebagainya.

c.       Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi
Kompetisi media massa global melahirkan demokrasi “instant” dan pendangkalan wawasan, dengan proses analisis realisme yang langsung jadi dari tempat peristiwa yang mengutamakan nilai “ gigit” (soundbites), rentang perhatian (span of attention) yang singkat, serta kultur pop global. Pendangkalan ini menular kedalam masyarakat yang tidak sempat melihat perspektif yang wajar sebagai akibat dari gerak dinamika yang sangat tinggi

d.      Isu Global
Hak Asasi Manusia, masalah lingkungan global, dan isu yang dikembangkan di masyarakat yang menguasai lalu lintas informasi global, misalnya hak aborsi wanita, kohabitasi, keluarga sejenis, dan sebagainya.

e.       Politik Global
Dengan pengkajian dan telaahan yang lebih dalam dan terbuka, dengan memakai bahasa yang sama, isu global dapat dibahas dalam berbagai forum, seminar, pengkajian, dan diskusi secara lugas.




B.     Memahami Era Globalisasi dan Hubungan Interdependensi Ekonomi

Perkembangan baru bidang ekonomi telah menciptakan suasana serta pola hubungan finansial, perdagangan, produksi, dan berbagai hubungan ekonomi lain yang sangat berbeda dengan yang dikenal atau dilaksanakan sebelumnya. Berbagai perkembangan baru yang menggambarkan kecenderungan globalisasi atau transnasionalisasi dalam perekonomian dapat dilukiskan sebagai berikut :

a.    Dalam hubungan finansial,
Semenjak pertengahan dasawarsa tujuh puluhan telah terjadi proses globalisasi keuangan dalam bentuk internasionalisasi dan mungkin lebih tepat transionalisasi keuangan, yaitu meluaskan operasi lembaga keuangan sehingga tidak terbatas pada suatu negara atau wilayahnya, akan tetapi seluruh dunia.

b.    Gejala sekuritisasi,
Atau proses membaurnya operasi bank-bank komersial dengan lembaga-lembaga keuangan sekuriti serta inovasi baru dalam operasi keuangan, berupa perluasan jasa uang sehingga mencakup berbagai kegiatan di luar yang secara tradisional dilakukan di pasar uang.

c.    Dalam kegiatan produksi,
Kecenderungan globalisasi tampak dari proses pembuatan produk akhir yang komponen-komponennya dihasilkan di berbagai negara, sehingga hasil akhirnya merupakan gabungan dari produk yang berasal dari berbagai negara tersebut.

d.    Perusahaan multinasional,
Bukan lagi menghasilkan suatu produk dengan pasokan bahan yang datang dari perusahaan-perusahaan anaknya, akan tetapi perusahaan nasional menghasilkan komponen yang setelah digabungkan dengan komponen-komponen lain yang dihasilkan perusahaan di negara-negara lain, akhirnya menjadi satu barang jadi.

e.    Dalam perkembangan investasi,
Berbagai kegiatan produksi juga bersifat transnasional. Perdagangan internasional makin mengikuti investasi, bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa perdagangan merupakan fungsi dari investasi.

f.    Perkembangan di Timur Tengah,
Suatu reaksi yang menyatukan negara-negara lain untuk mengambil tindakan embargo ekonomi dan penyerangan terhadap Irak yang oleh resolusi PBB dianggap memiliki senjata pemusnah massal. Hal ini merupakan perkembangan baru yang merupakan globalisasi politik, yang dimotori Amerika Serikat dan sekutunya.
g.    Perkembangan teknologi,
Terutama teknologi komunikasi setelah ditemukannya kabel dari fibre optic yang menggantikan tembaga sebagai sarana komunikasi dengan efisiensi yang berlipat ganda telah menimbulkan revolusi dalam hubungan komunikasi karena mampu mentransfer informasi jauh lebih cepat dan akurat serta kapasitas yang berlipat besarnya.

C.    Memahami Perkembangan Dunia yang Sangat Cepat

Kecenderungan globalisasi yang menimbulkan hubungan interdependensi antar perekonomian negara-negara di dunia harus kita pahami sebagai hal yang dibarengi dengan berbagai perkembangan sangat cepat dan juga bersifat struktural. Beberapa indikator perubahan dan perkembangan dunia yang sangat cepat, antara lain :

a.    Banyaknya perekonomian di dunia yang mendorong bekerjanya mekanisme pasar dan persaingan dengan mengurangi campur tangan langsung negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi nasional. Kecenderungan ini sering disebutkan sebagai penemuan kembali ekonomi pasar yang dilaksanakan di negara-negara atau perekonomian industri baru (newly industrializing countries atau NICs dan newly industrializing economies atau NIEs), negara-negara berkembang, termasuk negara kita, dan yang banyak mendapat sorotan, di negara-negara sosialis atau komunis, dengan glasnost dan perestroikannya.

b.    Terdapat perkembangan penting di Eropa Barat dengan program Pasar Tunggal Eropa pada tahun 1992. Dengan program yang sangat luas ini, kita dapat memaklumi bahwa Eropa akan lebih banyak memperhatikan masalah intern dan lebih bersikap introvertif. Yang jelas sejak dicanangkan penyatuan pasar Eropa, kepercayaan Eropa menjadi pulih; istilah Euroclerosisi menjadi hilang dan penanaman modal di Eropa baik oleh masyarakat sendiri maupun oleh masyarakat luar Eropa makin meningkat.

c.    Amerika Serikat yang 50 tahun lalu menunjukkan keterbukaan dalam sikapnya terhadap perdagangan internasional, mengalami perubahan ke arah proteksionisme, terutama setelah AS mulai kehilangan daya saingnya menghadapi Jepang. Kecenderungan ini tampak jelas dari perundang-undangan yang dikeluarkan dalam perdagangan maupun berbagai rancangan undang-undang yang diajukan di Congress.

d.    Negara Jepang telah memperlihatkan kemampuannya sebagai kekuatan utama di bidang perdagangan. Baru-baru ini MITI Jepang mengeluarkan dokumen yang menunjukkan programnya untuk menjadikan ekonomi Jepang berperan sebagai pemimpin ekonomi dunia dalam tahun 2000-an sebagaimana Amerika Serikat lakukan semenjak berakhirnya Perang Dunia II.

e.    Timbulnya gejala baru ke arah pembentukan ke arah pembentukan free trade area di berbagai wilayah seperti Amerika Utara dan Amerika Serikat dengan Kanada, kemudian dengan Meksiko dan wilayah Australia-New Zealand, dan di negara-negara ASEAN. Bila masing-masing free trade area ini akan menjadi tertutup, kita menghadapi bahaya fragmentasi atau proteksionisme.

f.    Transformasi perekonomian yang terjadi di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara, serta perkembangan NICs baik di Asia maupun di kawasan lain. Ekonomi kawasan Asia Pasifik berkembang sangat pesat yang dipelopori oleh RRC, Taiwan, dan Korea Selatan, demikian pula perdagangan antarnegara-negara di kawasan ini. Kecenderungan ini akan berlanjut di masa depan.

Dengan peningkatan hubungan dagang, investasi, dan ekonomi antarnegara-negara di berbagai kawasan, seolah-olah ada suatu integrasi ekonomi di kawasan tersebut. Di lain pihak ketergantungan kebanyakan negara pada pasar tertentu (AS dan Jepang) yang dapat membuat hubungan bilateral berpotensi menimbulkan friksi, seperti defisit neraca perdagangan yang berkelanjutan.

D.    Memanfaatkan Globalisasi untuk Pembangunan

Pembangunan di negara-negara berkembang pada umumnya, sekarang ini berlangsung  dalam keadaan dunia yang sedang mengalami proses globalisasi. Hal ini dengan akibat bahwa proses pembangunan negara berkembang tidak bisa dilaksanakan terisolasi dari proses globalisasi. Oleh karena itu, beberapa kerangka kebijakan yang berlaku di masa perang dingin, kini di tahun dua ribuan dan ke masa depan tidak relevan lagi.


Beberapa negara berkembang, seperti Indonesia dan negara Asia Timur serta beberapa negara Amerika Selatan lainnya sudah menempuh proses pembangunan yang cukup kencang selama dasawarsa lalu dan karena itu mengalami perubahan struktur ekonomi dan sosial yang cukup besar. perubahan yang berlangsung ini menumbuhkan kekuatan-kekuatan sosial baru yang memerlukan penanganan dan kerangka kebijakan pembangunan yang baru pula. Tidak lagi bisa ditempuh dengan “jalan kemarin” atau pendekatan business as usual.

Sehingga setidaknya terdapat dua faktor yang mempengaruhi kerangka kebijakan yang membedakan dengan kebijakan lalu, yaitu:
a.       Proses globalisasi yang gencar berlangsung di seantero dunia sehingga perlu diperhitungkan dan dimanfaatkan dalam menarik kebijakan pembangunan nasional; dan
b.      Perubahan kondisi dan aspirasi masyarakat yang mengubah dan meningkat sebagai hasil pembangunan dasawarsa-dasawarsa lalu.

Dengan memperhatikan dua faktor ini perlu dikaji implikasinya pada keperluan melakukan penyesuaian pada beberapa bidang yang strategis. Perhatikan bagan diatas!

a.    Penyesuaian kebijakan ekonomi
Perlu ditekankan bahwa stabilitas terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, khususnya dalam ukurang laju inflasi, tetap perlu dipertahankan oleh karena globalisasi ekonomi justru menghendaki terpeliharanya stabilitas ekonomi. Namun dalam penerapannya tidak cukup lagi ditempuh kebijakan ekonomi yang diandalkan pada kebijakan moneter saja. Kebijakan stabilisasi ekonomi ini pun memerlukan penyesuaian dengan menekankan lebih banyak pada kebijakan sektor rill yang mengurangi hambatan arus dan produksi barang serta jasa.

Dalam menanggapi proses globalisasi ekonomi dengan masuknya saingan menghadapi kelompo-kelompok ekonomi kuat, perlu ada ikhtiar khusus memberdayakan kekuatan ekonomi kuat, perlu ada ikhtiar khusus memberdayakan kekuatan ekonomi lemah. Paling tidak diusahakan agar “medan juang” (playing field) setingkat dalam dunia kompetisi global.

Sudut penglihatan ini membawa akibat bahwa ada sikap berpihak dalam menarik kebijakan pembangunan. Dalam ekonomi pasar yang didorong oleh proses globalissi ekonomi, sangat penting bahwa pemerintah secara eksplisit menunjukkan sikap berpihak pada kelompok lemah dan rentan dalam kebijakan pembangunan. Ini berarti bahwa sistem ekonomi yang dikembangkan adalah “ekonomi pasar dengan pencernaan”.

Proses pembangunan yang berlangsung secara global sekarang ini menunjukkan sifat “pertumbuhan tanpa perluasan lapangan kerja” (jobless growth). Berkenaan dengan kegiatan mengisi pembagunan negara berkembang, ini berarti bahwa perombakan struktur ekonomi dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri sungguh pun penting tidaklah cukup. Yang diperlukan sebagai tambahan adalah meningkatkan kemampuan industri berpengetahuan (knowledge based industry).

b.    Penyesuaian pengembangan institusi

Penyesuaian kebijakan tentang pembangunan ekonomi memerlukan penyesuaian pengembangan institusi. Pertama adalah pengembangan institusi aparatur pemerintah. Dalam sistem ekonomi pasar dengan perencanaan, peranan pemerintah adalah penting. Namun sifat orientasi kepemerintahan perlu mengalami penyesuaian:
1)      Memberi pelayanan kepada masyarakat ditingkatkan menjadi sifat memberdayakan masyarakat melayani dirinya sendiri.
2)      Kegiatan pemerintah beralih dari pelaksanaan (execution) menjadi pembimbingan (guidance).
3)      Pola kepemimpinan yang ditampuh tidak lagi sentralistis tetapi desentralistis baik ke daerah maupun ke kelompok masyarakat.
4)      Sikap kerja yang beralih dari tindak represif ke arah preventif;
5)      Visi penglihatan untuk melihat proses pembangunan tidak dalam jangka pendek (short term vision) tetapi dalam jangka panjang (long term vision).

Masyarakat plural (pluralisme) adalh ciri masyarakat global. Bangsa Indonesia bersyukur bahwa secara politis kita sudah menganut “Bhineka Tunggal Ika”, sehingga keanekaragaman dalam diri masyarakat seyogianya tidak perlu menjadi masalah. Oleh karena itu, tumbuh kembangnya demokrasi tidak lagi dengan cara kekuasaan yang dimiliki berbagai pihak, termasuk pemerintah, digunakan dalam mengembangkan sumber daya alam, ekonomi, dan sosial dalam proses pembangunan.

Global ekonomi mengakibatkan langkanya modal, lebih-lebih dengan kesempatan pembangunan yang terbuka sekarang akibat berakhirnya perang dingin. Maka, permintaan akan modal melebihi pemasokan modal. Modal “tidak mengenal bendera nasional” dan akan memasuki sektor dan negara yang menghasilkan keuntungan.

c.    Penyesuaian nilai etika

Berbagai Penyesuaian  kebijakan ekonomi dan pengembangan institusi ini memerlukan pengembangan nilai etika. Dari berbagai nilai luhur yang dimiliki bangsa indonesia perlu diangkat secara eksplisit nilai-nilai sebagai berikut:

1)      Penegakan martabat kemanusiaan dengan pokok menghormati hidup (respect for life).
2)      Menumbuhkan kebebasan sebagai ciri manusia beradap dan mencakup kebebasan mengaktualisasikan diri dengan identitas sendiri dan atas kerangka acuan sendiri; kebebasan beragama, menerima dan memilih informasi, kebebasan berpikir dan mengungkapkan pendapat, kebebasan hidup bermasyarakat menurut kerangka acuan masyarakat itu sendiri; kebebasan berbangsa, bernegara, dan bertanah air yang tegak sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain.
3)      Menegakkan keadilan yang diwujudkan melalui hukum, sehingga peraturan perundang-undangan mencerminkan rasa adil yang hidup dalam masyarkat.
4)      Toleransi yang menghormati hak berbeda pendapat, berbeda agama, berbeda suku, berbeda ras, dan berbeda kelompok. Hak untuk berbeda dalam semangat bersatu.
5)      Solidaritas sosial yang menumbuhkan sikap keadilan sosil dan terwujud dalam jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan yang menurun dan kesenjangan di atas garis kemiskinan mengecil.

E.     Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara

Negara Indonesia sebagai bagian masyarakat global dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya, serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu, pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus kebijakan di tingkat nasional. Semua perubahan-perubahan tersebut akan berimplikasi pada hal-hal antara lain sebagai berikut :

a.    Perumusan kebijakan di tingkat nasional,
Bahwa perubahan yang cepat dan kecenderungan tidak menentu serta makin ketatnya persaingan atau kompetisi di berbagai bidang kehidupan, menuntut peningkatan strategi dan langkah-langkah operasionaluntuk penciptaan iklim bagi dunia usaha, aparat birokrasi, perangkat hukum, infrastruktur, penciptaan sumber daya manusia, dan sebagainya yang terus makin meningkat efisiensi dan daya saingnya.

b.    Pelaku ekonomi,
Bahwa dalam dasawarsa dua ribuan daya saing ekonomi nasional mulai meningkat, kemampuan produksi dan ekspor makin membesar. Untuk itu, diperlukan segala upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi hasil produksi nasional, lewat perbaikan sistem perdagangan internasional dalam kerangka multilateral, regional, dan bilateral.

c.    Pemerintah,
Yaitu baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan makin memainkan peran sebagai fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan kepada para cendekiawan, tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dunia usaha untuk terus meningkatkan daya saing dalam skala nasional dan global. Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi harus dilanjutkan, tanpa menghilangkan campur tangan yang diperlukan, khususnya yang memberikan arah serta dorongan prakarsa, kerativitas, dan partisipasi masyarakat.

d.    Bagi dunia usaha,
Dituntut untuk lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan pasar, dan lebih jeli mempelajari peluang-peluang yang terbuka dipasar serta menerus meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaannya. Khusus globalisasi ekonomi, menuntut kelincahan dunia usaha dalam kerja sama antarpara pelakunya dan dengan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di pasar dunia.



Perkembangan yang cepat sebagai pengaruh globalisasi telah membawa implikasi pada teori atau pendekatan diberbagai dan aspek kehidupan. Oleh sebab itu, globalisasi dengan segala implikasinya, hendaknya terus kita upayakan dalam rangka membagun sebuah bangsa dan negara yang mampu berlaku efisien, efektif dan memiliki daya saing global.



atau 

Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis

Download MAKALAH DASAR-DASAR ILMU TANAH


Berdasarkan kategori unsur hara penyusun biomass kering, terdiri dari:
(1) Karbon (C = 44%),
(2) Oksigen (O = 40%),
(3) Hidrogen (H = 8%), dan
(4) Mineral (8%).

4.    Pelapukan / Dekomposisi Bahan Organik
Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu:
(1) reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas.
(2) reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).
(3) pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus tanah.

Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan, maka proses dekomposisi bahan organik digolongkan menjadi 2, yaitu:
(1) proses mineralisasi, dan
(2) proses humifikasi.

Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang tidak resisten, seperti: selulosa, gula, dan protein. Proses akhir mineralisasi dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman.

Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang resisten, seperti: lignin, resin, minyak dan lemak. Proses akhir humifikasi dihasilkan humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi.

Urutan kemudahan dekomposisi dari berbagai bahan penyusun bahan organik tanah dari yang terdekomposisi paling cepat sampai dengan yang terdekomposisi paling lambat, adalah sebagai berikut:
(1) gula, pati, dan protein sederhana,
(2) protein kasar (protein yang leih kompleks),
(3) hemiselulosa,
(4) selulosa,
(5) lemak, minyak dan lilin, serta
(6) lignin.

Humus
Humus dapat didefinisikan sebagai senyawa kompleks asal jaringan organik tanaman (flora) dan atau fauna yang telah dimodifikasi atau disintesis oleh mikrobia, yang bersifat agak resisten terhadap pelapukan, berwarna coklat, amorfus (tanpa bentuk/nonkristalin) dan bersifat koloidal.

Ciri-Ciri Humus
Beberapa ciri dari humus tanah sebagai berikut:
1)    bersifat koloidal (ukuran kurang dari 1 mikrometer), karena ukuran yang kecil menjadikan humus koloid ini memiliki luas permukaan persatuan bobot lebih tinggi, sehingga daya jerap tinggi melebihi liat. KTK koloid organik ini sebesar 150 s/d 300 me/100 g yang lebih tinggi daripada KTK liat yaitu 8 s/d 100 me/100g. Humus memiliki daya jerap terhadap air sebesar 80% s/d 90% dan ini jauh lebih tinggi daripada liat yang hanya 15% s/d 20%. Humus memiliki gugus fungsional karboksil dan fenolik yang lebih banyak.
2)    Daya kohesi dan plastisitas rendah, sehingga mengurangi sifat lekat tanah dan membantu granulasi aggregat tanah.
3)    Tersusun dari lignin, poliuronida, dan protein kasar.
4)    berwarna coklat kehitaman, sehingga dapat menyebabkan warna tanah menjadi gelap.

5.    Peranan Bahan Organik Terhadap Tanah
Bahan organik dapat berpengaruh terhadap perubahan terhadap sifat-sifat tanah berikut:
(1) sifat fisik tanah,
(2) sifat kimia tanah, dan
(3) sifat biologi tanah.

Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat fisik tanah, meliputi:
(1) stimulan terhadap granulasi tanah,
(2) memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah,
(3) menurunkan plastisitas dan kohesi tanah,
(4) meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil,
(5) mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam,
(6) menetralisir daya rusak butir-butir hujan,
(7) menghambat erosi, dan
(8) mengurangi pelindian (pencucian/leaching).



Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat kimia tanah, meliputi:
1)    meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai,
2)    menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi,
3)    meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar ketimbang koloid anorganik,
4)    menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah, dan
5)    meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.
Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah, meliputi:
1)    meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah), dan
2)    meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia tanah)
Peningkatan baik keragaman maupun populasi berkaitan erat dengan fungsi bahan organik bagi organisme tanah, yaitu sebagai:
1.     bahan organik sebagai sumber energi bagi organisme tanah terutama organisme tanah heterotropik, dan
2.    bahan organik sebagai sumber hara bagi organisme tanah.

KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bahan Organik Tanah. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Penulis







DAFTAR PUSTAKA

http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/11/bahan-organik-tanah.html
http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/bahan-organik-tanah-berpengaruh-terhadap-sifat-sifat-kimia-fisik-maupun-biologi-tanah/



Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis


DOWNLOAD MAKALAH PENGARUH IKLIM DI INDONESIA TERHADAP PERTANIAN

2.    Air
Air adalah faktor yang lebih penting dalam produksi tanaman pangan dibandingakan dengan faktor lingkungan lainnya. Tanaman pangan memperoleh persediaan air dari akar, itu sebabnya pemeliharaan kelembaban tanah merupakan faktor yang penting dalam pertanian. Jumlah air yang berlebih dalam tanah akan mengubah berbagai proses kimia dan biologis yang membatasi jumlah oksigen dan meningkatkan pembentukan senyawa yang berbahaya bagi akar tanaman. Curah hujan yang lebat dapat menggangu pembungaan dan penyerbukan.
Curah hujan memegang peranan pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Hal ini disebabkan air sebagai pengangkut unsur hara dari tanah ke akar dan dilanjutkan ke bagian-bagian lainnya. Fotosintesis akan menurun jika 30% kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis akan berhenti jika kehilangan air mencapai 60% (Griffiths, 1976)

Pola umum curah hujan di Kepulauan Indonesia dapat dikatakan sebagai berikut:
1.    Pantai barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak dari pantai timur.
2.    Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT merupakan barisan pulau-pulau yang panjang dan berderet dari barat ke timur. Pulau-pulau ini hanya diselingi oleh selat-selat yang sempit, sehingga untuk kepulauan ini secara keseluruhan tampak seakan akan satu pulau, sehingga berlaku juga dalil, bahwa di sebelah timur curah hujan lebih kecil, kalau dibandingkan dengan sebelah barat. Sebelah barat dari jejeran pulau ini adalah pantai Barat Jawa Barat.
3.    Selain bertambah jumlahnya dari timur ke barat, hujan juga bertambah jumlahnya dari dataran rendah ke pegunungan, dengan jumlah terbesar pada ketinggian 600 – 900 m.
4.    Di daerah pedalaman semua pulau, musim hujan jatuh pada musim Pancaroba, demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar.
5.    Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak D.K.A.T.
6.    Saat mulai turunnya hujan juga bergeser dari Barat ke Timur. Pantai Barat Pulau Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak bulan November. Lampung, Bangka, yang letaknya sedikit ke timur, pada bulan Desember. Sedangkan Jawa (utara), Bali, NTB, NTT pada bulan Januari-Februari, yang letaknya lebih ke timur lagi.
7.    Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah mempunyaimusim hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu bagian lain Kepulauan Indonesia ada pada musim kering. Batas wilayah hujan Indonesia Timur kira-kira terdapat pada 120o bujur timur.
Dalam kondisi alamih, kelebihan air kurang bermasalah jika dibandingkan dengan kekeringan. Menurut Thornthwaite (1974), kekeringan didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang membutuhkan air untuk transpirasi dan penguapan langsunga melalui jumlah air yang tersedia di tanah. Kekeringan dapat dibedakana menjadi tiga kelas yaitu :
1.    Kekeringan permanen yang disebabkan oleh iklim kering.
2.    Kekeringan musiman yang terjadi pada iklim dengan periode cuaca kering tahunan berbeda.
3.    Kekeringan akibat keadaan curah hujan yang berubah-ubah.
Sumber pokok dari kekeringan adalah curah hujan, meskipun faktor peningkatan kebutuhan air cenderung meningkat. Kelembaban nisbi rendah, angin kencang dan suhu yang tinggi merupaka faktor pendukung kekeringan karena faktor ini mempercepat evapotranspirasi. Tanah yang kehilangan air secara cepat oleh penguapan atau pembuangan air juga meningkatkan kekeringan. Irigasi adalah cara yang paling cocok untuk mengatasi kekeringan. Jika ada irigasi maka suhu menjadi faktor iklim yang penting dalam mengendalikan produksi tanaman pangan.




atau 

CONTOH MKALAH PENGARUH IKLIM DI INDONESIA TERHADAP PERTANIAN

1.     Suhu
Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai batas suhu minimum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Gandum dalam musim dingin tahan berada dalam kondisi suhu nisbi rendah dan dan dapat bertahan dalam suhu beku selama periode musim dingin. Tanaman tropis misalnya coklat memerlukan suhu tinggi sepanjang tahun. Batas atas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar antara 1200 sampai 1400 F tetapi nilai ini beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat pertumbuhannya. Suhu tinggi tidak mengkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuahan tanaman asal persediaan air memadai dan tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah iklim. Dalam kondisi suhubyang sangat tinggi, pertumbuhan terhambat bahkan terhenti tanpa menghiraukan persediaan air, dan kemungkinan keguguran daun atau buah sebelum waktunya. Bencana terhadap tanaman pangan biasanya berasal dari keadaan kering yang sangat panas dan angin yang mempercepat penguapan dan mengakibatkan dehidrasi jaringan tanaman.
Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting karena berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada semua proses pertumbuhan. Suhu udara merupakan faktor pentinga dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok, bahkan suhu udara dapat juga sebagai faktor penentu dari pusat-pusat produksi tanaman, misalnya kentang di daerah bersuhu rendah sebaliknya padi di daereah bersuhu tinggi.
Ditinjau dari klimatologi pertanian, suhu udara di Indonesia dapat berperan sebagai kendali pada usaha pengembangan tanaman padi di daerah-daerah yang mempunyai dataran tinggi. Sebagian besar padi unggul dapat berproduksi dengan baik sampai pada ketinggian 700 dpl, demikian juga tanaman kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Suhu udara rata-rata yang tinggi baik untuk tanaman seperti kacang tanah dan kapas. Sedangkan gandum, kentang dan tomat dapat ditanam di dataran tinggi dengan suhu yang lebih rendah. Jenis tanaman yang tahan kekeringan diantaranya ubi kayu, wijen, kacang tanah, kacang hijau dan semangka.




atau 

Makalah Lingkungan Hidup


http://adf.ly/hv5T3
BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya.Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan untuk subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan.Tekanan penduduk dan tekanan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan hasil hutan semakin intensif (penebangan kayu). Penebangan hutan juga dilakukan untuk kepentingan yang lain, misalnya untuk mengubah menjadi ladang pertanian atau perkebunan. Akibat dari gangguan-gangguan hutan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan. Perubahan-perubahan tersebut lebih menekankan kearah fungsi ekonomi dengan mengabaikan fungsi sosial atau fungsi ekologis.
Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran masyarakat dan peran swasta. Langkah- langkah yang sinergi dari ke tiga komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian hutan.
Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah mengubah banyak wajah hutan Indonesia.Kebakaran hutan, penebangan liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah cerita yang melekat pada hutan Indonesia.Fenomena-fenomena tersebut telah mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Internasional. Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat  menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas bakau/mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan musnahnya ekosistem.Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.

B.            Rumusan Masalah

    Dapatkah anda menjelaskan tentang pengertian hutan ?
Kenapa hutan di Indonesia menjadi gundul?
    Apa yang mengakibatkan kerusakan hutan ?
    Bagaimanakah cara kita menanggulangi masalah kerusakan hutan ?


 C.           Tujuan
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya dan sebagai bahan pembelajaran serta pengajaran bagi penulis pada khusunya  yang  berkaitan dengan pendidikan mengenai lingkungan hidup.
Permasalahan yang ada disekitar kita, memaksa kita untuk mampu menyelesaikannya dengan baik.Makalah ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena penulis juga menjelaskan kejadian-kejadian kongkrit yang ada di negara kita.




atau 

Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis


Makalah Sikap Terhadap Pengaruh Dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa Dan Negara


http://adf.ly/hv5T3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Yang menjadi latar belakang penyusunan paper ini adalah :
1.    Supaya materi pelajaran kami cepat selesai, terkhusus untuk pelajaran PKN.
2.    Inisiatif siswa khususnya kelompok V dalam meningkatkan kegiatan kegiatan belajar melalui diskusi kelompok.
3.    Keinginan untuk memperdalam materi tentang “Sikap Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara”.

B.     TUJUAN

Yang menjadi tujuan penyusunan paper ini adalah :
1.    Ingin mempercepat materi pelajaran.
2.    Meningkatkan sistem program belajar.
3.    Melatih diri dalam berkomunikasi dan tampil didepan umum.








C.    PENGERTIAN
Untuk lebih memahami apa dan bagaimana sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara, maka terlebuh dahulu, kita harus memiliki pemahaman terhadap globalisasi.

Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang  kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata.

Dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transportasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat itu sendiri.

Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat dan sebagainya.

Beberapa sikap yang perlu kita miliki dalam rangka menghadapi pengaruh globalisasi dan implikasinya terhadap bangsa dan negara antara lain :
1.    Memiliki wawasan global.
2.    Memahami era globalisasi dan hubungan interdependensi ekonomi.
3.    Memahami perkembangan dunia yang sangat cepat.
4.    Memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan.
5.    Implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara.




atau 

Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis

MAKALAH DASAR-DASAR ILMU TANAH


http://adf.ly/hv5T3
BAHAN ORGANIK TANAH
Tanah tersusun dari: (a) bahan padatan, (b) air, dan (c) udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa: (a) bahan mineral, dan (b) bahan organik. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan Kesuburan Tanah.

Definisi Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
A.    Sumber Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah dapat berasal dari:
1.    sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa:
(a) daun,
(b) ranting dan cabang,
(c) batang,
(d) buah, dan
(e) akar.
2.    sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.

3.    sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa:
 (a) pupuk kandang,
(b) pupuk hijau,
(c) pupuk bokasi (kompos), dan
(d) pupuk hayati.

Komposisi Biokimia Bahan Organik
Menurut Waksman (1948) dalam Brady (1990) bahwa biomass bahan organik yang berasal dari biomass hijauan, terdiri dari: (1) air (75%) dan (2) biomass kering (25%).

Komposisi biokimia bahan organik dari biomass kering tersebut, terdiri dari:
(1) karbohidrat (60%),
(2) lignin (25%),
(3) protein (10%),
(4) lemak, lilin dan tanin (5%).

Karbohidrat penyusun biomass kering tersebut, terdiri dari:
(1) gula dan pati (1% -s/d- 5%),
(2) hemiselulosa (10% -s/d- 30%), dan
(3) selulosa (20% -s/d- 50%).



atau 

Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis


Wednesday, 1 July 2015

Makalah Tentang Lingkungan Hidup




http://adf.ly/hv5T3
BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya.Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan untuk subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan.Tekanan penduduk dan tekanan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan hasil hutan semakin intensif (penebangan kayu). Penebangan hutan juga dilakukan untuk kepentingan yang lain, misalnya untuk mengubah menjadi ladang pertanian atau perkebunan. Akibat dari gangguan-gangguan hutan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan. Perubahan-perubahan tersebut lebih menekankan kearah fungsi ekonomi dengan mengabaikan fungsi sosial atau fungsi ekologis.
Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran masyarakat dan peran swasta. Langkah- langkah yang sinergi dari ke tiga komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian hutan.
Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah mengubah banyak wajah hutan Indonesia.Kebakaran hutan, penebangan liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah cerita yang melekat pada hutan Indonesia.Fenomena-fenomena tersebut telah mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Internasional. Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat  menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas bakau/mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan musnahnya ekosistem.Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.

B.            Rumusan Masalah

    Dapatkah anda menjelaskan tentang pengertian hutan ?
Kenapa hutan di Indonesia menjadi gundul?
    Apa yang mengakibatkan kerusakan hutan ?
    Bagaimanakah cara kita menanggulangi masalah kerusakan hutan ?


 C.           Tujuan
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya dan sebagai bahan pembelajaran serta pengajaran bagi penulis pada khusunya  yang  berkaitan dengan pendidikan mengenai lingkungan hidup.
Permasalahan yang ada disekitar kita, memaksa kita untuk mampu menyelesaikannya dengan baik.Makalah ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena penulis juga menjelaskan kejadian-kejadian kongkrit yang ada di negara kita.



atau 

Makalah Tentang Sikap Terhadap Pengaruh Dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa Dan Negara


http://adf.ly/hv5T3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Yang menjadi latar belakang penyusunan paper ini adalah :
1.    Supaya materi pelajaran kami cepat selesai, terkhusus untuk pelajaran PKN.
2.    Inisiatif siswa khususnya kelompok V dalam meningkatkan kegiatan kegiatan belajar melalui diskusi kelompok.
3.    Keinginan untuk memperdalam materi tentang “Sikap Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara”.

B.     TUJUAN

Yang menjadi tujuan penyusunan paper ini adalah :
1.    Ingin mempercepat materi pelajaran.
2.    Meningkatkan sistem program belajar.
3.    Melatih diri dalam berkomunikasi dan tampil didepan umum.








C.    PENGERTIAN
Untuk lebih memahami apa dan bagaimana sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara, maka terlebuh dahulu, kita harus memiliki pemahaman terhadap globalisasi.

Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang  kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata.

Dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transportasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat itu sendiri.

Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat dan sebagainya.

Beberapa sikap yang perlu kita miliki dalam rangka menghadapi pengaruh globalisasi dan implikasinya terhadap bangsa dan negara antara lain :
1.    Memiliki wawasan global.
2.    Memahami era globalisasi dan hubungan interdependensi ekonomi.
3.    Memahami perkembangan dunia yang sangat cepat.
4.    Memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan.
5.    Implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara.



atau 

MAKALAH TENTANG DASAR-DASAR ILMU TANAH



http://adf.ly/hv5T3
BAHAN ORGANIK TANAH
Tanah tersusun dari: (a) bahan padatan, (b) air, dan (c) udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa: (a) bahan mineral, dan (b) bahan organik. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan Kesuburan Tanah.

Definisi Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
A.    Sumber Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah dapat berasal dari:
1.    sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa:
(a) daun,
(b) ranting dan cabang,
(c) batang,
(d) buah, dan
(e) akar.
2.    sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.

3.    sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa:
 (a) pupuk kandang,
(b) pupuk hijau,
(c) pupuk bokasi (kompos), dan
(d) pupuk hayati.

Komposisi Biokimia Bahan Organik
Menurut Waksman (1948) dalam Brady (1990) bahwa biomass bahan organik yang berasal dari biomass hijauan, terdiri dari: (1) air (75%) dan (2) biomass kering (25%).

Komposisi biokimia bahan organik dari biomass kering tersebut, terdiri dari:
(1) karbohidrat (60%),
(2) lignin (25%),
(3) protein (10%),
(4) lemak, lilin dan tanin (5%).

Karbohidrat penyusun biomass kering tersebut, terdiri dari:
(1) gula dan pati (1% -s/d- 5%),
(2) hemiselulosa (10% -s/d- 30%), dan
(3) selulosa (20% -s/d- 50%).


atau 

Friday, 29 May 2015

DOWNLOAD SKRIPSI TENTANG Skripsi PERANAN KEMAMPUAN MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS VI SDN 193 TAMUKU PELAJARAN 2011/2012


http://adf.ly/hv5T3




MOTTO
Cucuran keringat orang tua adalah hutangku
Membahagiakan orang tuaku dan keluargaku adalah tujuan hidupku
Dan menjadi anak yang soleh, berbakti dan berilmu adalah cita-citaku














PERSEMBAHAN

cici mahmut
afna dwiyanti
        mutmainnah
siti rahmadiah
yunita
sidratul muntaha
muh.irsan






KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini telah dapat diselesaikan. Salawat serta salam senantiasa penulis ucapkan kepada baginda Rasulullah SAW, karena atas perjuangan, pertolongan dan pengorbanan-Nya sehingga sampai saat ini kita semua masih dapat menikmati indahnya hasil perjuangan beliau. Skripsi ini disusun  sebagai tugaS  yang telah di berikan oleh ibu guru mata pelajaran.
Semoga Allah SWT memberikan balasan dan limpahan keridhaan-Nya. Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna oleh karena itu, kritik dan masukan yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin!!!


  Bone-bone,..........2013

  Penulis










ABSTRAK

Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah peranan kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara siswa kelas VI SDN 193 TAMUKU Tahun Pelajaran 2013/2014. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Gambaran secara jelas tentang peranan kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara siswa kelas VI di SDN 193 TAMUKU tahun ajaran 2013/2014
Jenis penelitian ini adalah Penelitian deskriptif, subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI SDN 193. Penentuan jumlah sampel tergantung pada besarnya populasi. Jika populasi kurang dari 100, di anjurkan agar semuanya di jadikan sampel sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika penelitiannya lebih besar dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Karena jumlah populasi lebih dari 100 orang maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah selurus siswa kelas VI SDN TAMUKU yang berjumlah 37 siswa.
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dapat diambil, antara lain : a). Peranan  Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas VI SDN TAMUKU secara keseluruhan tergolong sedang dengan rata-rata 7,5. (b). Orgentasi kemampuan membaca  terhadap kemampuan berbicara siswa kelas VI SDN TAMUKU Tahun Pelajaran 2013/2014, dilihat dari jumlah sampel 44 siswa sebagai berikut : siswa yang kemampuan tinggi berjumlah 22 orang, Siswa yang berkemampuan sedang berjumlah 17 orang, dan siswa yang berkemampuan rendah berjumlah 5 orang.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan kemampuan membaca sangat berpengaruh terhadap kemampuan berbicara siswa kelas VI SDN TAMUKUTahun Pelajaran 2013/2014. dan dapat mempengaruhi siswa dalam berfikir serta mengembangkan bakatnya. Hal ini dapat dilihat dalam tabel hasil penelitian.


     Kata Kunci  : Membaca, Berbicara.


















BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelajaran membaca dan berbicara di Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama ini cenderung diabaikan, disebabkan oleh adanya anggapan¬ anggapan yang salah terhadap pengajaran kemampuan membaca dan berbicara itu sendiri. Kebanyakan kita sepakat bahwa pengajaran membaca dan berbicara siswa itu telah berakhir ketika telah dapat membaca dan menulis, yaitu ketika selesainya pengajaran membaca dan menulis permulaan, sekitar kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Sehingga pada jenjang sekolah yang lebih tinggi, pengajaran membaca dan berbicara tidak mendapat perhatian. Akibatnya kebiasaan membaca dan berbicara yang buruk terus berkembang sampai orang menjadi dewasa.
Kemampuan membaca dan kemampuan herbicara sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa para ahii memiliki teori dan pelatihan, menyikapi masalah itu terutama siswa dalam mengembangkan kemampuan dan kecermatan membaca serta kemampuan berbicaranya, untuk mengembangkan atau menyampaikan beberapa masalah, penting mengingat kemampuan membaca dan kemampuan berbicara telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
Membaca dan berbicara yang baik dan benar akan membantu proses pendidikan untuk mencapai tujuannya, maka kehadiran membaca dan berbicara menentukan keberhasilan pendidikan sebab siswa, mudah memahami isi bacaan, memahami tujuan berbicara. Dalam keadaan bagaimanapun membaca dan berbicara bisa dilepas begitu saja karena merupakan bagian dari kebutuhan hidup manusia yang tak dapat dipisahkan. Peranan membaca dan berbicara pada siswa sangat penting terutama untuk berpikir dan bernalar.
Membaca dan berbicara itu sangat penting dalam pendidikan antata lain disebutkan bahwa siswa diusahakan agar memiliki pengetahuan fungsional tentang bahasa dan penggunaannya sebagai alat yang sangat penting untuk melakukan komunikasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi dengan masyarakat luas maka peran bahasa dalam membaca dan berbicara dirasakan sangat berfungsi sebagaimana disebutkan ahli bahasa tentang fungsi bahasa yang menyebutkan bahwa :
a. Untuk menyatakan ekspresi
 b. Sebagai alat komunikasi
c. Alat untuk mengadakan adaptasi social
d. Alat untuk mengadakan kontrol sosial (Keraf, 1979:3)
Sebagai alat untuk mengadakan ekspresi bahasa secara terbuka segala yang tersirat dalam hati, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan, dan unsur yang mendorong dalam ekspresi adalah :
a. Agar menarik perhatian orang lain
b. Keinginan untuk membebaskan diri dari semua tekanan emosi
Sebenarnya fungsi yang dikembangkan diatas, tidak dapat terpisah satu sama lain, dalam kenyataan sehari-hari sehingga untuk menetapkan dimana yang satu mulai dan dimana yang satu berakhir sangatlah sulit. Pada tahap permulaan waktu kecil belajar menyimak kemudian berkembang menjadi belajar berbicara. Hal ini berlangsung terus menerus sehingga seseorang menjadi dewasa dan belajar membaca. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi tidak diterima oleh orang lain. Dengan komunikasi dapat menyampaikan apa yang dirasakan dan diketahui kepada orang lain. Dengan komunikasi itu pula siswa belajar membaca dan berbicara. Membaca dan berbicara merupakan saluran maksud, rnelahirkan perasaan dan memungkinkan untuk kerja sama dengan semua orang , juga memungkinkan manusia menganalisa masa lalunya untuk meniti hasil yang berguna masa kini dan masa yang akan datang. Dalam pengalaman sehari¬hari katakan dari sejak kecil sehingga menjadi seorang dewasa membaca dan berbicara perseorangan mengalami perkembangan dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Bila kita bandingkan membaca dan berbicara merupakan sistem keseluruhan dengan fungsi bahasa bertahap-tahap secara individual, yaitu fungsi bahasa jauh lebih luas pada waktu seseorang telah dewasa, maka dapat dibayangkan bahwa membaca dan berbicara mengalami perkembangan dari zaman ke zaman dan perkembangan intelektual itu sendiri.

Proses membaca dan berbicara melibatkan faktor intelektual karena semua sepakat bahwa membaca dan berbicara pada hakikatnya adalah sebuah proses berpikir, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang ahli membaca(Edward L. Thoradike), bahwa proses membaca itu tak ubahnya dengan proses ketika seorang sedang berpikir dan bernalar. Dalam membaca dan berbicara ini terlibat aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membeda-bedakan, membandingkan dan pada akhirnya menerapkan apa yang terkandung dalam bacaan dan pembicaraa. Bukankah in melibatkan cara-cara berpikir induktif, berpikir deduktif dan cara berpikir abstrak? Untuk inilah dalam membaca dan berbicara diperlukan cara yang berupa kemampuan intelektual yang tinggi. Jika dilihat dari aspek intelektual yang lainseperti minat. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa adanya korelasi yang tinggi antara minat terhadapbacaan dan kemampuan membaca dan kemampuan berbicaranya (Nurhadi, 1995:13).
Seorang siswa yang mempunyai minat dan perhatian yang tinggi terhadap bacaan tertentu, dapat dipastikan akan memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap topik tersebut dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat terhadap topik tersebut. Demikian pila penelitian hubungan antara tujuan membaca dan berbicara dengan perubahan gerak mata pada waktu membaca dan berbicara. Dalam penelitian terlihat bahwa perbahan tujuan membaca dan berbicara berakibat terjadinya perubahan dalam gerak mata, yang nantinya akan berimplikasi pada kecepatan atau kemampuan membaca dan kemampuan berbicara yang sedang berlangsung. Ini terbukti bahwa ada faktor tujuan membaca dan berbicara yang mempengaruhi proses membaca dan berbicara.
Jika dilihat dari faktor eksternal perbedaannya tidak banyak faktor¬faktor eksternal tertentu yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca dan berbicara antara lain faktor penerangan, faktor sosial ekonomi, akan mempengaruhi hasil pembeda dan berbicara.Penerangan yang kurang baik (jelek) kan mempengaruhi hasil pembaca dan berbicara. Demikian juga latar belakang faktor sosial ekonomi, sosial ekonomi yang tinggi akan mendapat kemudahan sarana membaca dan berbicara yang memadai, sehingga terbentuk tradisi atau kebiasaan membaca dan berbicara. Kebiasaan membaca dan berbicara ini yang akan mempengaruhi kemampuan siswa atau seorang inilah yang dimaksudkan bahwa membaca dan berbicara itu adalah proses yang kompleks.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimanakah Peranan Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas VI SDN TAMUKU tahun ajaran 20113/2014.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penulisan proposal ini, peneliti ingin mengetahui gambaran secara jelas tentang peranan kemampuan membaca terhadap kemampuan berbicara siswa kelas VI SDN 193 tamuku Kecamatan bone-bone tahun pelajaran 2013-2014

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran, terutama kemampuan siswa dalam membaca dan berbicara dan hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan motivasi bagi peneliti lain yang berminat untuk mengkaji lebih mendalam untuk mengungkapkan faktor-faktor yang belum terungkap dalam penelitian ini.
1.4.2 Manfaat Praktis
     1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai acuan agar mampu meningkatkan prestasi siswa secara optimal terutama dalam hal kemampuan membaca dan kemampuan berbicara.
     2. Hasil penelitian ini diharapakan berguna bagi keluarga dalam memberikan dukungan agar siswa mampu meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan berbicara siswa.
     3. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolahuntuk meningkatkan wawasan bagi tenaga edukatif dalam meningkatkan profesional guru dan tenaga pendidik yang. lain.




atau 
Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis