Friday, 29 May 2015

PENGETAHUAN Perkembangan Seni Desain Grafis DiIndonesia


http://adf.ly/hv5T3

Daftar isi

•    1 Pengertian desain grafis
•    2 Perkembangan Desain grafis diindonesia
•    3 Latar belakang Desain grafis
•    4 Batasan Media
•    5 Prinsip dan unsur desain
•    6 Peralatan desain grafis
•    7 Daftar Software Desain Grafis
o    4.1 Desktop publishing
o    4.2 Webdesign
o    4.3 Audiovisual
o    4.4 Rendering 3 Dimensi
•    8 Lihat pula
•    9  Sumber


1.Pengertian Desain grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak....

Pada tahun , Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
2.PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS di INDONESIA
          Design Grafis, rasanya tidak akan pernah habis bila kita membahas hal yang satu ini, karena selain perannya sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari, design grafis juga mampu beradaptasi di berbagai media.
              
            Pengertian design grafis sendiri yaitu; salah satu bentuk seni lukis (gambar) yang di buat secara bebas oleh designer (perancang) tetapi di buat sesuai dengan pesan yang akan di sampaikan pada  sebuah gambar tersebut. Bentuknya bisa berupa ilustrasi, foto, tulisan, atau garis pada suatu bentuk contohnya, logo. 
              
             Jika di lihat dari perkembangan industri di Indonesia saat ini, perkembangan teknologi digital terasa begitu maju di dunia. Hal ini, juga berbanding lurus dengan perkembangan desain grafis yang juga semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan. banyak orang yang mulai menyukai dunia digital, seperti handphone, camera, laptop, iPod, dll,. Maka design dapat menjadi potensi yang bisa menghasilkan beragam kreatifitas serta mempunyai nilai jual dan industri. Jadi, bukan hanya sekedar sampingan / hobby saja.
              
Design selalu kita jumpai dimana saja, diantaranya adalah :

•         TELEVISI
                Saat kita menonton televisi, biasanya pada saat acaranya ‘break’ selalu di selingi dengan iklan. Dalam membuat iklan di butuhkan para pekarya Design Grafis untuk membuat karya dan mengembangkan ide-idenya agar mampu kompetitif juga dapat merebut hati penonton. Jika di hitung-hitung,  iklan di tv sudah sangat banyak dan sering diulang-ulang dalam setiap episodenya, maka sudah tentu nilai komersial pada tv sangatlah besar.

•         ARSITEKTUR
                Arsitektur dalam membuat sebuah bangunan, ataupun jalan jalan di kota juga membutuhkan suatu design.

•         PASAR BARANG SENI (PAMERAN)
                Pasar barang seni biasanya di sebut juga pameran. kegiatannya yaitu memamerkan hasil karya para designer baik di bidang fashion (pakean,pernak-pernik wanita, batik juga termasuk karya seni Indonesia) , film, fotografi, lukisan,  permainan interaktif, musik, seni, penerbitan, percetakan, layanan perakitan

3.Latar belakang Desain grafis

    Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, sepertibuku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembanganzaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kalidisebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakuppengolahan ruang.
Prinsip dan unsur desain
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desainlainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang,dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut,seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek strukturalkomposisi yang lebih luas.
Peralatan desain grafis
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan,alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidakdianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalambentuk visual.Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalansejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer
 
pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yangsebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengankomputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atauperubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atauuntuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyakruang.Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yangkompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alatuntuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.
Pengertian Desain Grafis Menurut Para Tokoh
Desain grafis dalam pandangan Ilmu Komunikasi adalah metode menyampaikanpesan visual berwujud teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Dalammendesain surat kabar misalnya, desainer grafis memerlukan pengetahuan tentangkebisaaan sang pembaca media agar dengan mudah mendesain tata letak danvisual yang cocok. Ini dengan motif agar pesan yang hendak disampaikan olehmedia tersebut diterima dan sampai pada pembaca. Desain grafis juga lazim disebutdesain komunikasi visual.Pakar komunikasi,
Everett M. Rogers
mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksuduntuk mengubah tingkah laku mereka.Sedangkan
Shannon dan Weaver
(1949) memahami komunikasi sebagai bentukinteraksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain. Tidak terbatas padabentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresimuka, seni dan teknologi.
 
Hafied Cangara
 dalam Pengantar Ilmu Komunikasi mencatat bahwakomunikasi bisa berlaku sebagai seni. Jelas Cangara, komunikasi memiliki nilaiestetika yang diterapkan dalam praktik-praktik komunikasi seperti
,

4.Batasan Media
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

5.Prinsip dan unsur desain
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
6.Peralatan desain grafis
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.

7.Daftar Software Desain Grafis
Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
Desktop publishing
•    Adobe Photoshop
•    Adobe Illustrator
•    Adobe Indesign
•    Coreldraw
•    GIMP
•    Inkscape
•    Adobe Freehand
•    Adobe image ready
•    CorelDraw
•    Adobe Page Maker
•    Paint Tool SAI
Webdesign
•    Adobe Dreamweaver
•    Microsoft Frontpage
•    Notepad
•    Adobe Photoshop
Audiovisual
•    Adobe After Effect
•    Adobe Premier
•    Final Cut
•    Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
•    Ulead Video Studio
•    Magic Movie Edit Pro
•    Power Director



Rendering 3 Dimensi
•    3D StudioMax
•    Maya
•    AutoCad
•    Google SketchUp
•    Light Wave
•    Blender
•    Softimage
8.Lihat pula
•    Kriya
•    Desain interior
9.Sumber

Yulianti.2012.1700 bank desain grafis .bandung : YRAMA WIDYA .id.wikipedia.org
www.alumnidesain.ucoz.com
www.asalunik332.blogspcot.com
www.conten750.wordpress.com
www.crayonpedia.org
www.ithinkeducation.blogspot.com
http//google.co.idinterfnet foctdesaingrafis.com




Tugas bhs indonesia
Oleh fingky zharanika
Pendidikan kesenian di sekolah, hingga kini, masih belum mendapatkan perhatian serius. Departemen Pendidikan Nasional yang membidangi, juga kurang memberikan perhatian serius. Sekolah-sekolah yang masih menunggu petunjuk dari Depdiknas menempatkan kesenian bukan sebagai hal mendesak. Akibatnya, pendidikan kesenian di sekolah hanya berjalan ala kadarnya.
Di sisi lain, pihak sekolah kadang-kadang masih memandang kesenian dengan sebelah mata dibandingkan dengan bidang lain, seperti olahraga. Banyak sekolah menganggap dirinya mampu mencetak atlet yang hebat. Sekolah-sekolah tersebut lebih bersemangat memajukan bidang olahraga. Kebijakan pengembangan potensi olahraga bagi siswa-siswi di sekolah pun anggarannya tidak sebanding dengan pengembangan kesenian. Contoh nyata, pembangunan sarana olahraga jauh mengalahkan ketersedian sarana berekspresi kesenian, bahkan juga mengalahkan kepentingan yang paling mendasar seperti perpustakaan.
Tiada Ruang
Sekolah membangun aula megah dan mahal. Ruang kesenian tanpa bentuk berada di situ. Sesungguhnya, dalam buku petunjuk teknis mata pelajaran kesenian, tertera kata “laboratorium” sebagai ruang praktek kesenian di sekolah. Akan tetapi, tak ada satu pun ruang khusus untuk kegiatan kesenian, seperti menari, melukis, main drama, baca puisi, sampai main musik. Ruang praktek untuk main musik, main drama, baca puisi, atau menari harus berupa ruang kedap suara. Dengan demikian, tidak mengganggu lingkungan jika praktek dilakukan.
Tuntutan membangun ruang kedap suara pasti dianggap berlebihan, mewah, dan hanya untuk di sekolah khusus kesenian. Bahkan, sekolah bisa dituduh terlalu jauh dan menyeret anak-anak untuk jadi seniman. Hal yang lebih parah lagi kata-kata “menyenimankan siswa”. Kata-kata itu cenderung dianggap provokasi buruk karena melahirkan anak-anak liar, brutal, mengancam tata tertib, serta memberi pekerjaan tambahan kepada guru untuk menjaga rambu-rambu sekolah.
Ruang Ekspresi
Ada dua hal dalam kegiatan pengajaran di sekolah, yakni intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler menjadi wilayah pengembangan potensi lebih luas, dan didesain dengan cara lebih bebas dalam waktu dan ruang. Waktu dan ruang bebas berekspresi, dapat mewadahi karakteristik remaja yang menuyukai hal-hal baru. Jika tersedia sarana memadai, tak hanya potensi kesenian yang tersalurkan, tetapi juga sebagai ruang meredam kebrutalan perilaku di jalanan sehingga menjadi masalah sosial. Di sini, diperlukan sebuah jawaban seorang ahli, apakah ruang kebebasan berekspresi dalam kaitannya dengan nilai estetis, dapat meredam isu kenakalan dalam bentuk kebrutalan perilaku?
Fungsi “ruang kedap suara” yang dibangun dengan dana yang besar sekalipun, jika berfungsi penting, seharusnya didukung pembangunannya karena memiliki aspek sosial tinggi. Peranan kesenian di sekolah, salah satunya ditemui di sini pula. Ada kemungkinan, kenakalan remaja menjadi masalah sosial karena ketidakmampuan sekolah menyediakan ruang bebas untuk berekspresi.
Kesenian merupakan salah satu bidang yang seharusnya dapat menanggulangi masalah ini, selain olahraga dan prestasi. Kini, sudah saatnya sekolah memiliki pandangan lebih luas terhadap kegiatan kesenian  di sekolah. Sekolah juga seharusnya mempertimbangkan minat, bakat, serta hobi siswa-siswi yang sangat bervariasi. Hobi adalah kompetensi yang memerlukan pengembangan. Hobi berhubungan dengan provesi di kemudian hari. Sekolah harus mempertimbangkan hal ini.
Nilai Lokal
Ada banyak hal yang dapat menjerat sekolah sehingga bisa dianggap sebagai lembaga kurang adil dalam mengembangkan kompetensi siswa-siswinya. Hal tersebut misalnya, ketika sekolah cenderung memandang satu aspek lebih dominan daripada aspek lain, termasuk pengembangan kesenian. Jika kesenian di sekolah dipinggirkan, itu merupakan sebuah sikap yang berlawanan dengan pengembangan nilai lokal.  Anehnya, betapa bangganya sekolah-sekolah yang menganggap dirinya telah bertanggung jawab terhadap pengembangan nilai lokal. Padahal, sikapnya kurang memiliki komitmen dalam pengembangan nilai lokal, yaitu kesenian daerah.
Beberapa sekolah telah memberi wadah untuk mengembangkan muatan lokal, seperti mengadakan lomba mengarang, melukis, keterampilan lokal, menyanyi, dan lain-lain. Akan tetapi, ruang praktek kesenian untuk menampung sejumlah 50 siswa-siswi sepertinya masih sebuah mimpi.
Tidak tersedianya ruang praktek kesenian di sekolah, hanyalah salah satu bagian dari beberapa persoalan lain yang menjadi hambatan pengembangan, SDM. Guru kesenian kesulitan memposisikan diri dalam perkembangan kesenian. Tentu saja, komitmen sebuah sekolah untuk bertanggung jawab terhadap pengembangan potensi kesenian siswa-siswi, sangat penting dan berpengaruh sangat luas



Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download  Gratis
Categories: ,

0 komentar:

Post a Comment