di lapangan parkir depan sekolah yang di kelilingi pohon-pohon yang rindang dan ada beberapa warung yang menjual makanan ringan, maupun pedagang makanan dan mainan keliling. Siang itu aku dan Ilham berdiri di depan pedagang siomay.
Dicky : “ Maaf, sepertinya aku pernah melihatmu. Apa benar kamu pemulung ya-
ng sering aku lihat duduk di pohon itu? ” ( Menunjuk pohon ).
Ilham : “ Kok kamu tau? ”
Dicky : “ Aku sering memehatikanmu. Aku fikir kamu tidak sekolah, ternyata ka-
mu sekolah juga. ”
Ilham : “ Aku baru dua minggu ini sekolah lagi. Dulu aku pernah sekolah sampai
kelas lima tapi karena orang tuaku tidak punya uang, jadi aku berhenti se-
kolah dan menjadi pemulung seperti yag kamu lihat . ”
Dicky : “ Bagaiman ceritanya kamu bisa sekolah lagi? ”
Ilham : “ Aku beruntung, sebulan yang lalu ada SEOrang guru yang datang ke ru-
mahku, dia menyuruhku sekolah lagi. Katanya ada orang tua asuh yang
akan membayar semua kebutuhan sekolahku, pastinya aku senang sekali. ”
( Matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis)
Dicky : “ Apa kamu kenal dengan orang tua asuhmu? ”
Ilham : “ Tidak, tapi aku tau dari gurunya orang tua asuhmu berasal dari sekolah-
mu, makanya aku kesini. Aku sangat berterima kasih, gak kebayang sebe-
lumnya aku bisa sekolah lagi. ”
Dicky : “ Apa kamu masih jadi pemulung? ”
Ilham : ” Ya, aku fakir jadi ga ada salahnya. Tapi aku melakukannya setelah aku
sekolah dan PR-ku selesai. Hitung=hitung untuk bantu orang tuaku. “
Dicky : “ Oh ya, namamu siapa? “
Ilham : “ Aku Ilham. Aku tinggal di Kampung Sawah bersama adik dan ibuku,
ayahku sudah meninggal. “
Dicky : “ Aku dicky, aku tinggal di Perumahan Ciputat Baru. “
Ilham : “ Aku tau tempat itu, aku sering lewat di sana mencari barang bekas. “
Dicky : “ Kapan-kapan kalau lewat mampir aja. Aku banyak buku bekas, jika ka-
mu mau. “
Ilham : “ Apa kamu gak malu jika aku mampir? “
Dicky : “ Ngak lah, kenapa harus malu? Ya udah datang aja! “
Ilham : “ Oke, dick! Hari kemerdekaan ini merupakan berkah bagiku, aku bisa se-
kolah lagi dan aku mendapat teman sepertimu. Ternyata Tuhan itu ada dan
mendengar doa-doaku. Sekolah merupakan hal yang terpenting bagi hi-
dupku. Aku berharap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi ( matanya me-
nerawang membayangkan sesuatu ) Apa boleh orang sepertiku mempunyai
cita-cita? “
Dicky : “ Tidak ada yang tidak mungkin. Tentu saja boleh, semua orang berhak
untuk itu, termasuk perlindungan hukum, kehidupan yang layak dan lain-lain, itulah kita harus bersyukur sudah ada hukum yang mengatur tentang HAM di negera kita ini “
Ilham : “ Makasih, dik! Aku akan belajar sungguh-sungguh, aku tidak mau me-
ngecewakan orang tua asuhku. “ ( Ada kebahagiaan terpancar dari wajah-
nya ).
Dicky : “ Oke, Ham. Aku duluan ya! Orang tua aku udah nungguin tuh. “
Ilham : “ Oh ya. Sekali lagi makasih dik, sampai jumpa! “
Dicky : “ Sip! “ ( Sambil mengangkat jempol tinggi-tinggi dan meninggalkan Il-
ham ).
Kami berpisah, aku berlari ke tempat parkir karena ayahku sudah menunggu.
Cara Download :
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
1. Klik Link/ Tulisan yang bergaris bawah
2. Anda akan menemukan halaman baru adf.ly
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download Gratis
3. Klik pojok kanan atas SKIP AD.
4. Kini anda bisa Download Gratis
Categories: BERITA, PENDIDIKAN
0 komentar:
Post a Comment